Saat
ini tidak terlalu banyak beredar notebook maupun ultrabook dengan fitur toucscreen
dan Intel yakin sekitar setahun mendatang, akan sulit menjual laptop konsumer
tanpa dibekali dengan layar sentuh dengan munculnya sistem operasi Windows 8,
dimana user interfacenya dioptimalkan untuk input dengan sentuhan.
Paul
Otellini chief executive officer Intel dalam wawancara dengan situs AllThingsD
mengungkapkan, dirinya memperkirakan PC tanpa fitur sentuh akan sangat sulit
terjual setidaknya untuk konsumer setahun mendatang. Sementara perubahan
disegmen bisnis cenderung lambat.
Pimpinan
produsen semikonduktor terbesar dunia ini juga sempa melontarkan pujian pada
ultrabook dengan fitur sentuh yang digunakannya selama ini dan menyatakan,
dirinya bahkan telah menggunakan salah satu dari beberapa PC touchscreen yang
beredar dipasaran saat ini.
Meski
Windows 8 dari sudut pandang software akan mengaktifkan input berbasis sentuhan
untuk sistem operasi mainstream, namun terdapat sejumlah kendala terkait keterbatasan
hardware. Ada beberapa faktor penghambat meluasnya perangkat notebook berbasis
touchscreen antara lain, biaya produksi dan panas yang dihasilkan oleh komponen
perangkat elektronik membuat fitur touchscreen kurang nyaman digunakan.
Masalah
biaya touchscreen menjadi prioritas yang akan diselesaikan Intel tahun ini, sementara
panel sensor sentuh masih cukup sulit diterapkan bila tetap mempertahankan ketipisan
layar seperti yang digunakan pada PC mobile saat ini.
Anehnya
CEO Intel tidak yakin dengan bentuk faktor seperti tablet, meski Apple faktanya
telah menjual lebih dari 100 juta iPad hanya dalam waktu dua setengah tahun. Menurut
Otellini, pasar umumnya butuh gabungan tablet dengan keyboard, peripheral lain
dan mikroprosesor performa tinggi diyakini akan memperoleh sambutan yang baik,
sekaligus mampu menawarkan berbagai macam fitur sesuai keinginan pengguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar