Steve
Ballmer chief eksekutif Microsoft beberapa bulan terakhir banyak menghabiskan
waktunya untuk memberi pesan kepada dunia, bahwa Microsoft telah
bermetamorfosis dari perusahaan software kini fokus pada perangkat dan layanan.
Ternyata
ada satu perangkat yang tidak ada dalam rencana Microsoft untuk dibuat dalam
waktu dekat yaitu smartphone. Padahal Microsoft baru-baru ini dikabarkan, telah
menguji prototipe smartwach mereka.
Terru
Myerson wakil presiden yang bertanggung terhadap Windows Phone saat konfrensi
Mobile mengungkapkan, Microsoft terus berpacu dengan sistem operasi telpon
selular dan akan terjun kedalam bisnis
pembuatan smartphone bila mitra perusahaan seperti Nokia, tidak menawarkan
perangkat menarik.
Namun
menurut Myerson, pihaknya tidak melihat itu terjadi, sehingga tidak ada alasan
bagi Microsoft untuk membangun sendiri perangkat ponsel. Selain itu diakui Microsoft,
dalam menciptakan handset premium untuk bersaing dipasar smartphone high-end
melawan Apple iPhone dan Samsung Galaxy S3 membutuhkan biaya sangat besar dan
penuh resiko.
Kevin
Restivo analis IDC menyatakan, pembuatan smartphone unggulan melalui sumber daya
dan waktu Microsoft belum tentu bisa menjadi yang terbaik. Sedangkan
pertarungan dipasar smartphone ada dibawah, sebagai gantinya perusahaan
berupaya mencari peluang dipasar negara berkembang, pasar dimana bisnis
smartphone dipengaruhi sensitifitas harga.
Handset
dengan diskon harga bukan merupakan jenis produk yang ingin dibuat Microsoft,
perangkat yang dibuat Microsoft harus premium demi menampilkan potensi software
ciptaan perusahaan. Bahkan tablet Surface yang penjualannya dikabarkan tidak
sesuai harapan merupakan gadget high-end dan dirancang agar mampu menampilkan
keunggulan yang ada pada Windows 8.
Untuk
mengaget konsumen smartphone dipasar negara berkembang, Microsoft mengandalkan
handset dengan margin rendah dari mitra perusahaan seperti Nokia. Lumia 520
merupakan produk Windows Phone yang diusung Nokia dan dipasarkan dengan harga
sekitar 180 USD untuk pasar negara berkembang, dimana operator jarang membersi
subsidi untuk ponsel yang digunakan pelanggan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar