Senin, 03 Desember 2012

Robot Gantikan Lumba-Lumba Milik Angkatan Laut AS


Militer tidak hanya menggunakan hewan seperti anjing untuk melacak dan menemukan benda berbahaya, sementara diwilayah perairan tugas berbahaya  tersebut ternyata diemban oleh lumba-lumba. Namun, angkatan laut AS kabarnya berencana mengganti hewan mamalia laut dengan kendaraan bawah air tanpa awak mulai tahun 2017.

Lumba-lumba pelacak ranjau laut. Photo diambil pada 1973
Pejabat marinir AS seperti di laporkan San Diego Union-Tribune menyatakan, alasan utama lumba-lumba digantikan oleh kendaraan tanpa awak dengan panjang sekitar 3.5 meter berbentuk terpedo, karena mudah diproduksi dan diprogram. Sementara lumba-lumba butuh program latihan selama bertahun-tahun.

Ini bukan berarti lumba-lumba terlatih kemudian dilepas begitu saja di lautan. Sebaliknya, sebanyak 25 lumba-lumba terlatih dari total 80 lumba-lumba yang masuk dalam program mamalia laut marinir AS senilai 24 juta USD,  akan dilaihkan pada tugas perairan lain. Ada juga kemungkinan lumba-lumba akan dipertahankan untuk menemukan bom pada posisi sulit, yang memerlukan kemampuan unik dari lumba-lumba.

Situs angkatan laut AS mengungkapkan, sebagian pasti suka mengamati anjing patroli keamanan, bahkan mungkin tahu mereka sangat peka terhadap bau, sehingga hewan seperti anjing beagle kerap digunakan untuk mendeteksi obat terlarang, bom maupun ranjau darat. Namun anjing tidak akan efektif untuk melakukan pencarian di laut.

Angkatan Laut AS telah menemukan bahwa sonar biologi lumba-lumba yang disebut “echolocation”  membuat mereka memiliki kemampuan unik dan sangat efektif dalam menemukan ranjau laut, sehingga dapat dihindari atau dilumpurkan.

Seperti dilaporkan Navy Times, Kini Angkatan Laut AS telah mulai melengkapi wilayah bawah lautnya dengan kendaraan robot yang memiliki sonar broadband frekuensi rendah. Mesin dapat bekerja secara efektif dan memiliki kemampuan serupa di wilayah yang lebih luas dan dapat beroperasi lebih lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar