Rabu, 02 September 2015

Tips Agar Anak Tetap Aman Gunakan Internet dan Medsos



Anak-anak dan para remaja kerap menghabiskan waktu menggunakan internet. Pada dasarnya ini merupakan salah satu media yang sangat bermanfaat bagi mereka untuk belajar, bereksplorasi, bersosialisasi atau bersenang-senang.  Namun anak-anak dihadapkan pada ancaman seperti cyberbullying atau terpapar konten tidak pantas. Buat kamu yang telah memiliki anak atau orang yang lebih dewasa perlu memberikan pemahaman kepada anak-anak cara agar tetap aman saat berinternet.

Berbicara dengan anak merupakan salah satu cara terbaik agar mereka tetap aman. Kamu juga bisa menggunakan parent control di media sosial, game online dan browser baik secara hardware maupun software untuk menyaring atau memonitor apa yang dilihat anak.

Mencegah anak menggunakan internet atau ponsel tidak akan membuat mereka aman dimasa mendatang, komunikasi sangat penting dalam membantu mereka memahami cara agar tetap aman saat berinternet dan apa yang harus dilakukan jika merasa takut atau tidak nyaman. Berikut tips buat para orang tua.

1.       Buka komunikasi lebih dini dan sering
Anak-anak dan remaja menghabiskan rata-rata 12 jam perminggu untuk online dan menjadi bagian dari rutinitas awal dalam kehidupan mereka. Jadi penting untuk mulai berbicara kepada anak sejak dini bagaimana menggunakan internet secara aman. Lebih mudah melakukan komunikasi singkat dan sering tentang internet yang aman, dibanding harus membicarakan semua sekaligus dalam satu waktu.

Teknologi berubah seiring pertumbuhan anak, tetap lakukan pembicaraan mengenai apa yang harus mereka lakukan ketika online dan tetap ingatkan agar gunakan internet secara sehat.

2.       Internetan Bareng
Minta anak memperlihatkan apa yang mereka sukai ketika online dan tunjukkan ketertarikan kamu terhadap apa yang mereka lakukan. Ini bisa membantu kamu memberikan ide yang lebih baik kepada anak tentang apa yang mereka bangun, sekaligus memberi dukungan dan semangat kepada mereka untuk mempelajari apa yang ingin mereka ketahui.

3.       Ketahui Pertemanan Online Mereka
Anak tidak menganggap orang yang mereka kenal secara online dimedia sosial dan game online sebagai orang asing, mereka menanggapnya hanya teman online.

Jadi penting untuk melacak siapa yang berteman dengan mereka saat online dan tanyakan pertanyaan seperti:
-          Siapa teman yang paling sering mengajak online?
-          Bagaimana mereka bisa berteman dengan sejumlah orang?
-          Bagaimana mereka memilih siapa yang bisa menjadi teman online?

Jelaskan kepada anak, teman online mudah berbohong tentang identitas seperti umur misalnya, karena tidak pernah bertemu secara langsung.

Pastikan “freind” anak dimedia sosial dan media online orang dewasa yang dipercaya. Kamu juga harus menjadi “freind” sehingga bisa memantau profile dan posting dirinya. Namun setelah bertambah besar bisa jadi mereka menolak pertemanan kamu, pastikan mereka berteman dengan orang dewasa yang kamu percaya seperti bibi atau paman yang bisa segera memberitahukan kamu bila melihat ada sesuatu yang menghawatirkan diprofile mereka.

4.       Buat Aturan dan Batasan
Sebaiknya buat kesepakatan bersama beberapa aturan dasar. Ini tergantung pada berasa usia anak kamu dan apa yang kamu rasa tepat untuk mereka. Namun kamu mungkin perlu mempertimbangkan:
-          Jumlah waktu yang mereka habiskan untuk online
-          Kapan mereka online
-          Situs yang bisa dikunjungi atau kegiatan apa saja yang bisa diikuti
-          Berbagi gambar dan video
-          Cara memperlakukan orang lain saat online dan tidak memposting sesuatu yang harusnya disampaikan secara langsung

Bila mereka bermain game online:
-          Cek batasan usia yang dibolehkan
-          Pastikan kamu tahu dengan siapa mereka bermain
-          Beritahu mereka informasi apa saja yang boleh diberikan kepada pemain lain
-          Negosiasikan lama waktu mereka boleh bermain game online

5.       Pastikan Konten Sesuai Usia Anak
Website, media sosial dan game yang digunakan harus sesuai untuk usia mereka. Atur homepage browser kamu agar tertuju pada situs web yang kamu senang bila mereka melihatnya.

Game online, situs film dan sejumlah website menetapkan batas usia untuk bisa sign up dan batas usia ini untuk melindungi anak-anak. Kamu tidak perlu tertekan bila membiarkan mereka sign up atau menggunakan website yang kamu rasa belum terlalu cukup usia mereka untuk menggunakannya.

6.  Manfaatkan parent control dalam menyaring, membatasi, memantau atau melaporkan Konten
Kamu dapat mengaktifkan parental control untuk mencegah anak melihat konten internet yang tidak pantas atau berbahaya.
-         Sejumlah Internet Service Provider (ISP) menyediakan kontrol yang membantu kamu menyaring atau membatasi konten.
-          Laptop, ponsel, tablet, konsol game dan perangkat lain yang terhubung ke internet memiliki pengaturan untuk mengaktifkan parental control.
-          DNS filter seperti Nawala dan berbagai software  bisa digunakan dan diperoleh secara gratis untuk memfilter, membatasi dan memonitor apa yang bisa lihat di internet

7.       Pengaturan privasi dan tool pelaporan
Periksa pengaturan privasi dan semua akun online yang mereka punya seperti Facebook maupun game dan ingatkan agar selalu menjaga informasi diri pribadi mereka.
Beritahu anak apa yang perlu mereka lakukan bila melihat konten atau dihubungi seseorang yang mencurigakan atau menggangu mereka. Pastikan mereka tahu cara menggunakan tool untuk melaporkan penyalahgunaan.

Kamu tidak perlu menjadi seseorang yang ahli dalam internet, memberikan pemahaman mengenai resiko yang akan dihadapi anak-anak saat online cukup membantu membuat anak tetap aman saat online.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar