Thorsten
Heins pimpinan BlackBerry membuat pernyataan kontroversial dengan menganggap
tablet, bukan merupakan perangkat komputasi masa depan. Heins saat diwawancarai
Bloomberg pada konfrensi Milken Institute di Los Angeles minggu ini mengungkapkan,
dirinya berfikir tidak akan lagi ada alasan untuk memiliki tablet dalam lima
tahun mendatang.
Heins
kepada Bloomberg menyatakan, masyarakat mungkin memiliki layar besar diruang
kerja, namun bukan seperti tablet. Tablet sendiri menurut Heins bukan merupakan
model bisnis yang baik.
Tablet
tentu bukan merupakan model bisnis yang baik setidaknya bagi Blackberry.
Perusahaan ini pernah mengumumkan tablet PlayBook pada September 2010 yang
kemudian beredar dipasaran pada April 2011. Namun hilangnya beberapa fitur
penting seperti email native, membuatnya tidak mampu bersaing dengan Apple
iPad, yang lebih dulu memulai debut sekitar satu tahun sebelumnya.
Produk
PlayBook yang nampaknya baru setengah jadi membuat BlackBerry terpaksa
memangkas harganya dan membuat perusahaan mengalami kerugian mencapai 485 juta
USD disebabkan rendahnya penetrasi PlayBook. Bahkan perusahaan tetap berkutat
di smartphone meski BlackBerry 10 telah diluncurkan baru-baru ini.
Sementara
komentar Heins muncul selang beberapa Minggu setelah Gartner memprediksi,
konsumen akan lebih memilih tablet dibanding PC pada tahun-tahun mendatang.
Gartner
mengungkapkan, Pasar PC desktop dan laptop diperkirakan turun 7.6 persen
menjadi 315 juta unit pada tahun 2013 dan akan terus turun dalam empat tahun
mendatang. Sedangkan total pengiriman tablet diseluruh dunia mencapai 197 juta
unit tahun ini, meningkat 69.8 persen dari pengiriman tahun lalu yang mencapai
116 juta unit.
Menurut
data terbaru Strategy Analytics, pada kuartal pertama Apple menguasai 48.2
ersen pasar tablet global, diikuti Android pada posisi kedua dengan 43.3
persen. Sementara tablet berbasis Microsoft Windows mampu meraih 7.4 persen
pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar