Daya
tahan baterai merupakan salah satu aspek penting bagi perangkat mobile,
sehingga mereka terpaksa mengadopsi CPU dengan kinerja rendah. Kendala utama
lainnya terdapat pada peredam panas berbasis kipas yang terlalu besar bila
digunakan perangkat mobile, sementara pendingin pasif tidak terlalu signifikan
dalam mengusir panas.
GE Dual Piezoelectric Cooling Jets |
General
Electric Comp (GE) baru-baru ini mengungkapkan, mereka memiliki solusi baru
dalam mengurai kerumitan antara pendingin, kebutuhan listrik dan ruang dengan
meluncurkan pendingin berbasis teknologi mesin jet, berbentuk sangat kompak dan
memerlukan sangat sedikit tenaga listrik.
Teknologi
pendingin baru dari GE disebut dengan Dual Piezoelectric Cooling Jets (DCJ) dan
dibuat menggunakan micro-fluidic untuk mendinginkan komponen elektronik, yang
sebelumnya digunakan untuk menghasilkan mesin pesawat jet berkecepatan tinggi. Teknologi
DCJ bahkandisebut-sebut, lebih canggih dari teknologi pendingin yang digunakan untuk
solid-state drive (SSD).
Menurut
GE, pendingin miliknya mudah diproduksi dan tidak ada bagian yang bergerak
sehingga tidak rentan terhadap kerusakan bila dibanding fan tradisional. Pendingin
memiliki ketebalan kurang dari 4 milimeter atau 50 persen lebih ramping dari
fan tradisonal dengan konsumsi listriknya setengah lebih rendah dari fan
tradisional dengan aliran udara sebanding.
Peter
de Bock pimpinan riset pending elektronik di GE Global Research mengungkapkan,
pihaknya sengaja merencang teknologi tersebut agar bisa digunakan pada
perangkat seperti ultrabook, laptop hibrid maupun aeblet. DCJ dikembangkan
secara inofatif untuk mengurangi tekanan secara dramatis dan dibuat berdasarkan
karakteristik mesin pesawat terbang.
Selama
18 bulan terakhir pihaknya telah membahas banyak tantangan dalam mengadaptasi
teknologi ini pada bagian akustik, getaran, konsumsi listrik. Sehingga DCJ, dianggap
sebagai solusi cooling paling optimal untuk produk elektronik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar