Rabu, 12 Desember 2012

Nvidia Riset Prosesor Kinerja Ekstrem untuk DARPA


Nvidia telah memperoleh kontrak senilai 20 juta USD dari Defense Advanced Research Project Agency (DARPA) untuk melakukan riset teknologi prosesor embedded, yang akan meningkatkan kemampuan kendaraan otonom secara drastis dalam mengumpulkan dan memproses data dari sensor yang ada.
Prosesor embedded yang ada menghasilkan kinerja 1GFLOPS atau satu milyar operasi floating point perdetik untuk setiap watt. Program Nvidia yang disebut Project Osprey akan meneliti sirkuit dengan konsumsi listrik rendah dan arsitektur dengan efisiensi sangat ekstrim, serta sistem pemrograman yang memungkinkan proses 75GFLOPS perwatt. Prosesor akan dibuat menggunakan teknologi proses paling mutakhir 7nm, tidak lagi dengan proses 28nm saat ini.

Kontrak berlangsung selama lima tahun dibawah program  revolusi efisiensi power untuk teknologi komputasi embedded DARPA, untuk meneliti prosesor dengan konsumsi listrik 75 kali lebih efisien dari solusi embedded saat ini. Tujuannya agar sistem pengawasan dan pengendalian komputer yang berada di darat maupun pesawat udara, dapat mengumpulkan dan menganalisa data jauh lebih cepat dari proses realtime saat ini.

Steve Keckler direktur senior riset arsitektur di Nvidia menyatakan, teknologi yang dikembangkan melalui program ini akan mengubah kemampuan system embedded, yang akan membuat kendaraan otonom lebih praktis dan cerdas. Riset ini juga dapat membantu Nvidia untuk terus mengembangkan komputasi mobile, yang diaplikasikan untuk pemerintahan maupun konsumer.

Proyek Osprey akan memanfaatkan keunggulan Nvidia dalam komputasi heterogen dan teknologi pemrosesan parallel. Saat ini perosesor Nvidia telah digunakan secara luas untuk aplikasi embedded, termasuk kendaraan yang dibuat oleh Audi, BMW, Tesla maupun Lamborghini dan pesawat terbang termasuk F22 Raptor, serta tank milik angkatan darat AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar