Intel
bergerak cukup lambat dalam menggebrak pasar perangkat mobile, namun perusahaan
ini memiliki beberapa trik baru untuk menghasilkan prosesor berbasis x86
generasi baru yang mungkin bisa meruntuhkan dominasi arsitektur chip ARM.
Produsen
chip raksasa tersebut membahas tentang metode baru Systen-on-a-chip (SoC) ultra
low power rancanganya, saat berlangsung International Electron Devices Meeting
(IEDM) 2012 di San Fransisco AS. Intel pada saat itu mengungkap teknologi yang
diharapkan, akan membuat silikonnya lebih banyak lagi digunakan untuk
smartphone dan tablet.
Intel
menata kembali teknologi SoC 22-nanometer generasi baru miliknya untuk
menghadapi chip ARM, yang mendominasi perangkat tablet dan smartphone. SoC
menempatkan sebagian besar fungsi core kedalam lembaran silikon tunggal, yang
biasanya digunakan untuk perangkat mobile dimana efisiensi ruang dan energi memiliki
peran sangat penting.
Mark
Bohr karyawan senior Intel mengungkapkan, dimasa lalu fokus perusahaan tertuju
pada pengembangan transistor dengan kinerja lebih tinggi. Kini perusahaan
mengembangkan teknologi dengan memperluas cakupan transistor, semuanya
merupakan upaya untuk menguasai pasar perangkat tablet dan smartphone.
Tablet
dan smartphone selalu membutuhkan lebih banyak SoC setiap tahunnya. Ini menjadi
masalah bagi Intel, kerena sebagian besar perangkat berukuran kecil mengandalkan
SoC berbasis ARM yang merupakan pesaing Intel.
Intel
mengungkapkan, perusahaan untuk pertama kalinya menerapkan teknologi pemrosesan
chip 22-nanometer Tri-Gate 3D. Menurut Intel, teknologi 3D mampu meningkatkan
performa SoC 32-nanometer saat ini dari 20 persen menjadi 65 persen.
Saat
ini SoC yang dihasilkan Intel, masih menggunakan teknologi proses 32-nanometer.
SoC tersebut termasuk chip Clover Trail yang digunakan tablet Windows 8 serta
chip Medfield yang diadopsi antara lain oleh smartphone Motorola dan Lenovo.
SoC
dengan teknologi proses 22-nanometer seperti diungkapkan Intel, siap diproduksi
secara masal pada tahun 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar