Selasa, 09 April 2013

Angkatan Udara AS Rancang Enam Senjata Cyber



Angkatan Udara AS telah merancang sebanyak enam tools cyber sebagai senjata yang memungkinkan program tersebut mampu bersaing untuk memperoleh pendanaan dari Pentagon. Pejabat Angkatan Udara AS mengungkapkan, dana dari Pentagon untuk membiayai program militer semakin sulit diperoleh, terkait adanya pemotongan anggaran pertahanan.


Letjen JohnHyten wakil komandan Air Force Space Command dalam sebuah konfrensi yang diadakan bersamaan dengan National Spece Symposium menyatakan, rancangan terbaru akan meningkatkan profil kemampuan militer AS dalam menjalankan operasi cyber, sebagai negara yang selalu bergulat dengan serangan yang berasal dari internet.

Hyten juga menyatakan, angkatan udara AS sedang berusaha mengintegrasikan kemampuan cyber dengan senjata lain, namun tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai senjata cyber baru mereka.

Angkatan Udara AS bahkan berencana meningkatkan jumlah personil cyber sebanyak 20 persen atau sebanyak 1.200 orang, dari jumlah saat ini yang mencapai 6.000 orang. Menurut Heyten, ini harus segera dilakukan dan mereka tidak bisa menunggu lebih lama lagi.

Banyak yang meyakini AS dan Israel luas sebagai pencipta Stuxnet, virus komputer canggih yang dirancang untuk menyerang suatu fasilitas pengayaan nuklir Iran pada tahun 2010.

Stuxnet tidak hanya dapat mencuri data, namun dapat membuat celah tersembunyi yang bisa dimanfaatkan sebagai akses jarak jauh. Sehingga memungkinkan pihak luar secara diam-diam memasuki fasilitas yang offline dan melumpuhkan program nuklir Iran setidaknya untuk sementara waktu.

Para pejabat AS juga menyalahkan Iran dibalik munculnya virus Shamoon dan dianggap bertanggung jawab atas serangan cyber, karena telah menginfeksi 30.000 komputer perusahaan minyak Saudi Aramco milik Arab Saudi dan perusahaan gas alam Rasgas milik Qatar pada pertengahan Agustus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar